KEDAULATAN ALLAH -
Pdt. I Gusti Gede Sugiharta s.Th
Ringkasan Khotbah tanggal 12 Juni
2016
Jika kita berbicara mengenai
Kedaulatan Allah, sering sekali yang ada dalam pemikiran kita adalah hal-hal
yang menyenangkan seperti misalnya diberi kesembuhan bila sakit, hidup miskin
menjadi kaya, yang menemui jalan buntu diberi jalan keluar, hidup dalam
kelimpahan dan tidak ada masalah. Hal tersebut merupakan pemikiran yang marak
di anut pada saat ini sebagaimana orang yang hidup diluar Kristus pun tahu
mengenai hal tersebut.
Namun sering sekali kita
lupa bahwa Allah itu berdaulat atas hidup kita, Dia berhak menempatkan anak-Nya
dalam kondisi apapun yang sejalan dengan rencanaNya, sekalipun hal
tersebut membuat anakNya masuk dalam LEMBAH KEKELAMAN.
Dalam Yohanes 11: 1 –
6, kita diajak untuk mengerti Bapa yang besar di dalam hidup kita. Saat itu
Maria mengabarkan kepada Yesus bahwa Lazarus yang sangat dikasihi oleh Yesus
dalam kondisi sakit, namun Yesus melakukan kesengajaan dengan tidak segera
menolong Lazarus bahkan hinga Lazarus mengalami kematian. Adapun
kesengajaan yang dilakukan Yesus terhadap Marta dan Maria memiliki makna yang
luar biasa, yang intinya kita harus mengerti kehendak Allah El-Shaddai bahwa
Allah tidak bisa diatur menurut doa dan kemauan manusia, karena Allah memiliki
waktu dan rencana tersendiri untuk memberkati dan menolong anakNya. Kita tidak
dapat mengatur keputusan yang Tuhan buat karena semuanya terjadi seturut
kehendakNya bukan kehendak kita.
Ada 3 hal yang harus
kita teladani dari Maria yang telah mengubah Hati Yesus hingga menjadikan
Kematian menjadi Kebangkitan dan Tangisan menjadi Tarian yaitu :
1. Maria Selalu
merindukan Kehadiran Allah (Yoh 11:2-3)
Maria tidak pernah lupa akan Yesus baik dalam kondisi sedang terberkati
maupun dalam penderitaan yang sedang menghimpitnya.
2. Duduk diam di Kaki
Tuhan Yesus
Maria memiliki kebiasaan berdoa yang baik yaitu menyembah Tuhan
terlebih dahulu baru kemudian memanjatkan doa permohonan. Oleh karena itu, kita
harus mengubah kebiasaan berdoa kita dengan memperbanyak penyembahan kita
sehingga kita bisa merasakan kehadiran Tuhan, setelah itu baru kita ucapkan
permohonan dan permintaan kita.
3. Maria haus dan
lapar akan Kehadiran Yesus
Maria begitu mendengar kedatangan Yesus, langsung menanggapi
dengan segera bangkit dan meninggalkan orang banyak yang sedang
menghiburnya. Kitapun diharapkan segera ambil keputusan untuk segera
bangkit jika telah mendengar Tuhan sudah memanggil, dan meninggalkan
segala yang ada dalam hidupmu untuk segera mencari Yesus.
Didalam mengikut Yesus
kita harus mengakui KEDAULATAN TUHAN, bahwa kita tidak bisa selalu berharap
segala sesuatunya akan terjadi sesuai dengan kehendak kita, karena kehendak
kita belum tentu seturut dengan waktu dan rencana-Nya.