SHALOM...
SALAM SUKACITA...!!
SALAM PEMULIHAN...!!
SALAM KEMENANGAN...!!

BAPA SUMBER SUKACITAKU




Pdm.Markus Bastian Mangare
Ringkasan Kotbah tanggal  18 September 2016        

Didalam Galatia 5:22 dinyatakan bahwa buah roh yang utama itu adalah kasih, lalu yang kedua adalah sukacita. Sukacita dalam bahasa Yunani  disebut ‘khara’ yang berarti bahagia yang meluap-luap dan melimpah-limpah. Jadi nyata bahwa sukacita adalah datangnya dari Tuhan bukan dari dunia ini. Kebahagian yang diberikan dunia berbeda dengan kebahagiaan yang diberikan oleh Tuhan. Kebahagiaan yang diberikan dunia bersifat  tidak kekal, tetapi sukacita yang berasal dari Allah bersifat kekal dan tidak terkontaminasi oleh kondisi apapun.

Demikian juga didalam 1 Tesalonika 5:16, bahwa hendaknya kita bersukacita dalam kondisi apapun. Secara manusia kita merasa bahwa hal tersebut bukanlah perkara gampang , tidak dapat dikerjakan dengan kekuatan tangan manusia saja namun harus dengan Roh Kudus, karena kemampuan bersuka cita dalam kondisi apapun itu adalah merupakan buah dari Roh Kudus.
Dalam ayat Yeremia 31:12-14 dinyatakan,
bangsa Israel mengalami sukacita yang berlimpah-limpah dan berasal dari Tuhan.Jika kita melihat sejarahnya,  bangsa Israel pernah mengalami kesengsaraan yang luar biasa, namun karena sukacita yang luar biasa merupakan janji Tuhan kepada Bangsa Israel, maka itulah yang mereka dapatkan. Karena Allah yang hidup telah menolong bangsa Israel tepat pada waktunya.

Didalam Yeremia 30:1-3 dijabarkan tentang  bagaimana kita memelihara sukacita yang berasal dari Tuhan.
1.
Kenali Allahmu dengan benar
 Sering kita mendengar kata-kata ‘kenali Allahmu dengan benar’. Disini firman Tuhan diberikan kepada Yeremia untuk dibagikan kepada bangsa Israel supaya Bangsa israel mengenal siapa Allah mereka, Allah seperti Bapa yang bukan senantiasa memanjakan tetapi juga mendisiplinkan anaknya, mendidik anaknya.
Bagaimana mengenal Tuhan dengan benar? yaitu dengan mengarahkan fokus kepada  Tuhan Yesus saja. Walaupun kita dibawa melewati lembah yang kelam, Tuhan pasti memiliki rencana yang besar dalam hidup kita, karena berjalan bersama Tuhan pasti aman.
2.
 Jangan mengabdikan hidup kepada “Orang-Orang Asing”
Didalam Yeremia 30:8 disiratkan agar jangan mengabdikan hidup  kepada ‘orang-orang asing’. Orang asing disini maksudnya adalah hal-hal duniawi, termasuk harta dan pekerjaan.  Kita harus mematahkan kuk perhambaan terhadap harta, materi, pekerjaan dan sepenuhnya hanya mengabdi dan melayani Tuhan saja, bukan kepada allah-allah yang lain.
3.
Jangan memelihara / berbuat dosa
Didalam Yeremia 30:15 disebutkan agar kita jangan memelihara / berbuat dosa. Allah itu hadir dimana-mana (omnipresent). Oleh karena itu kita harus senantiasa menjaga hati nurani supaya  tidak menjadi tumpul.  Dosa adalah penyakit yang membuat kita jauh dari Allah dan tentu dengan sendirinya membuat hilangnya sukacita yang berasal dari Tuhan dalam hidup kita. Oleh karena itu kita harus belajar mengkuduskan diri kita dari dosa. Jika kita menyadari banyak melakukan  dosa, maka sudah selayaknya kita bertobat.
Jadi untuk mengalami suka cita yang berlimpah-limpah, kita harus  mengenali Allah dengan benar, dan berusaha untuk  hidup jujur di hadapan Allah. Jika kita menyadari bahwa kita adalah orang berdosa, bertobatlah, minta ampun, lalu kejarlah kekudusan. Jika itu kita lakukan maka suka cita yang dari Tuhan akan melimpah dalam hidup kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar