Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal 03
Juli 2016
Keluaran
17; 8-16 merupakan kisah peperangan turun
temurun antara bangsa Israel melawan bangsa Amalek dan merupakan analogi yang
tepat guna menggambarkan hakikat kehidupan kekristenan sesungguhnya yakni
peperangan yang terus menerus. Jika musuh bangsa Israel pada masa itu
bersifat kasat mata, yakni Orang Amalek, maka musuh kita saat ini justru
tidak kasat mata yakni diri kita sendiri, yang dalam hal ini diwakili oleh
kedagingan kita.
Bagaikan Bangsa Amalek, kuasa kedagingan itu juga
kejam, suka menindas dan menggerogoti, disinilah titik kelemahan kita karena
kita mudah sekali larut mencintai segala sesuatu melebihi kecintaan kita
terhadap Tuhan, sehingga membuat kita lupa diri dan tidak berjaga-jaga, kita
membiarkan Amalek merasuk ke dalam setiap aspek dan sendi kehidupan kita.
Iblis tahu akan kelemahan kita dan selama kita ada di dunia ini, Tuhan
mengizinkan Iblis untuk menggoda dan menjatuhkan kita dalam dosa serta
membuat kita menjauh dari Allah.
Ibarat Orang Amalek yang berusaha menaklukan
Bangsa Israel dengan segala cara seperti menutupi sumber air, begitu pula
Iblis yang terus menerus akan berusaha dengan segala cara untuk memisahkan
kita dengan Allah dan menguasai kehidupan orang Kristen dengan cara:
|
||
1.
|
Menutupi segala sumber pengharapan dan sukacita
kita, supaya kita semakin melemah dan takluk pada kuasanya, oleh karena itu
kita harus melewati proses peperangan yang terus menerus untuk memperoleh
kemenangan bersama Allah
|
|
2.
|
Hidup dalam zona kenyamanan sehingga kita tidak
peka mendengar dan tidak segera menanggapi panggilan Allah
|
|
3.
|
Melakukan sesuatu dengan rutinitas yang sama setiap
hari, seperti pencuri yang mempelajari situasi rumah yang menjadi target
operasinya, begitu pula jika iblis mengetahui jadwal kehidupan yang sama yang
kita lakukan setiap hari, karena target utama iblis bukanlah orang yang baru
mengenal Kristus, namun justru orang Kristen pertengahan yang sedang dekat
dan melayani Allah serta memiliki pola pikir “otomatis diselamatkan oleh
karena percaya pada nama Yesus,” hal ini yang sering membuat orang Kristen
seperti itu lengah dan tidak berjaga-jaga.
|
|
Oleh karena itu dalam Efesus 6:10-20
disebutkan bahwa
|
||
1.
|
Kita kuat didalam kuasa Tuhan
|
|
2.
|
Mengenakan segala perlengkapan senjata Allah
supaya kita bisa bertahan dan melawan tipu muslihat iblis serta tetap berdiri
tegak karena perjuangan kita bukan melawan darah dan daging namun melawan
sebuah pemerintahaan, penguasa-penguasa, penguhulu dunia dan roh-roh jahat di
udara.
|
|
3.
|
Kuasa kesepakatan, Ketika Musa, Yosua, Harun dan Hur bekerja
bersama, mereka menggenapi kebenaran Allah, begitu pula Dengan gereja. Gereja
merupakan satu kesatuan antara gembala dan jemaatnya, seorang gembala saja tidak dapat membangun sebuah keluarga
Allah yang berkemenangan. Tetapi
apabila ada kuasa kesepakatan antara gembala dengan umat, serta umat dengan
umat maka kita melihat sebuah gereja yang sukses dengan iman, menjalin kerjasama dengan Allah sebagai
kepala gereja, maka hidup kita akan semakin kuat, Itulah kemenangan yang
gilang gemilang! Itulah Yehova Nissi..
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar