SHALOM...
SALAM SUKACITA...!!
SALAM PEMULIHAN...!!
SALAM KEMENANGAN...!!

KEMENANGAN ISRAEL TERHADAP ORANG AMALEK






Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal  03 Juli 2016        

Keluaran 17; 8-16 merupakan kisah peperangan turun temurun antara bangsa Israel melawan bangsa Amalek dan merupakan analogi yang tepat guna menggambarkan hakikat kehidupan kekristenan sesungguhnya yakni peperangan yang terus menerus. Jika musuh bangsa Israel pada masa itu bersifat kasat mata, yakni Orang Amalek, maka musuh kita saat ini justru tidak kasat mata yakni diri kita sendiri, yang dalam hal ini diwakili oleh kedagingan kita.
Bagaikan Bangsa Amalek, kuasa kedagingan itu juga kejam, suka menindas dan menggerogoti, disinilah titik kelemahan kita karena kita mudah sekali larut mencintai segala sesuatu melebihi kecintaan kita terhadap Tuhan, sehingga membuat kita lupa diri dan tidak berjaga-jaga, kita membiarkan Amalek merasuk ke dalam setiap aspek dan sendi kehidupan kita. Iblis tahu akan kelemahan kita dan selama kita ada di dunia ini, Tuhan mengizinkan Iblis untuk menggoda dan menjatuhkan kita dalam dosa serta membuat kita menjauh dari Allah.

Ibarat Orang Amalek yang berusaha menaklukan Bangsa Israel dengan segala cara seperti menutupi sumber air, begitu pula Iblis yang terus menerus akan berusaha dengan segala cara untuk memisahkan kita dengan Allah dan menguasai kehidupan orang Kristen dengan cara:


1.
Menutupi segala sumber pengharapan dan sukacita kita, supaya kita semakin melemah dan takluk pada kuasanya, oleh karena itu kita harus melewati proses peperangan yang terus menerus untuk memperoleh kemenangan bersama Allah

2.
Hidup dalam zona kenyamanan sehingga kita tidak peka mendengar dan tidak segera menanggapi panggilan Allah

3.
Melakukan sesuatu dengan rutinitas yang sama setiap hari, seperti pencuri yang mempelajari situasi rumah yang menjadi target operasinya, begitu pula jika iblis mengetahui jadwal kehidupan yang sama yang kita lakukan setiap hari, karena target utama iblis bukanlah orang yang baru mengenal Kristus, namun justru orang Kristen pertengahan yang sedang dekat dan melayani Allah serta memiliki pola pikir “otomatis diselamatkan oleh karena percaya pada nama Yesus,” hal ini yang sering membuat orang Kristen seperti itu lengah dan tidak berjaga-jaga.

Oleh karena itu dalam Efesus 6:10-20 disebutkan bahwa

1.
Kita kuat didalam kuasa Tuhan

2.
Mengenakan segala perlengkapan senjata Allah supaya kita bisa bertahan dan melawan tipu muslihat iblis serta tetap berdiri tegak karena perjuangan kita bukan melawan darah dan daging namun melawan sebuah pemerintahaan, penguasa-penguasa, penguhulu dunia dan roh-roh jahat di udara.

3.
Kuasa kesepakatan,  Ketika Musa, Yosua, Harun dan Hur bekerja bersama, mereka menggenapi kebenaran Allah, begitu pula Dengan gereja. Gereja merupakan satu kesatuan antara gembala dan jemaatnya, seorang gembala  saja tidak dapat membangun sebuah keluarga Allah yang berkemenangan.  Tetapi apabila ada kuasa kesepakatan antara gembala dengan umat, serta umat dengan umat maka kita melihat sebuah gereja yang sukses dengan iman,  menjalin kerjasama dengan Allah sebagai kepala gereja, maka hidup kita akan semakin kuat, Itulah kemenangan yang gilang gemilang! Itulah Yehova Nissi..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar