SHALOM...
SALAM SUKACITA...!!
SALAM PEMULIHAN...!!
SALAM KEMENANGAN...!!

REFERENCE (ROCK GOSPEL)


Inilah "PETRA" band rock gospel legendaris dari Amerika yang sudah eksis sejak tahun 70-an dan mencapai puncak popularitasnya pada tahun 80-an pada saat sedang semaraknya scene musik yang dikenal dengan istilah CCM (Christian Contemporary Music) di Amerika. Band ini juga pernah meraih penghargaan GRAMMY untuk kategori gospel pada ajang Grammy Award tahun 1994.

IBADAH PERDANA WANITA BETHANY

Pada tanggal 20 September 2016 diadakan ibadah perdana wanita Bethany Buluh Indah dengan tema "MENGAPA TUHAN...??















RETREAT DAN FELLOWSHIP PELAYAN PROFETIK


Pada tanggal 11 September 2016 diadakan Retreat dan Fellowship Team Profetik "Gereja Bethany Buluh Indah" di Kubu Beach Lovina - Singaraja, adapun acara tersebut dihadiri oleh Ps.Dr.Leonard Limanto dari "Gereja Bethany Indonesia - My City Church Supermal", Surabaya
















ZIKLAG




Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal  28 Agustus 2016   

Hidup kita itu tidak pernah lepas dari pergumulan, dan salah satu pergumulan yang senantiasa kita alami adalah mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidup. Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana kita mengalami pembelaan Tuhan di tengah kesulitan hidup kita.

Dalam 1 Samuel 30:1-6 dikisahkan bahwa  Daud yang saat itu baru pulang bersama pengikutnya mendapati kampung halaman mereka di Ziklag telah dibakar habis  oleh orang Amalek.  Para istri beserta anak laki-laki dan perempuan  mereka ditawan, pada saat itu Daud beserta pengikutnya menangis hingga dikatakan sampai mereka tidak kuat lagi menangis.

Daud adalah pribadi yang berkenan di mata Allah, karena Daud senantiasa melakukan hal yang benar di hadapan Allah. Namun orang yang benar dan berkenan di hadapan Allah pun tetap mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidupnya, hanya saja dapat kita lihat bahwa orang yang benar pasti mendapatkan pembelaan-pembelaan dari Allah. Dalam kasus Daud, sebelum pembelaan itu terjadi, dia harus melalui suatu proses  yaitu mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidupnya, dan level kesulitan yang dihadapinya semakin hari semakin meningkat, hingga posisinya terjepit, namun Daud tidak pernah hilang pengharapan kepada Allah.

 Jika Daud diizinkan mengalami kesulitan-kesulitan, begitu pulalah dengan kita. Pada saat kita memutuskan menjadi anak Allah, permasalahan dan pergumulan kita bisa jadi bukan semakin sedikit, namun bertambah banyak. Kita tak bisa berharap bahwa dengan melakukan kebenaran maka dunia akan mencintai kita, namun yang sering terjadi adalah sebaliknya, permasalahan dan pergumulan kita akan semakin banyak, semakin menyesakkan serta menghimpit kita, terlebih lagi ada kecenderungan bahwa orang yang melakukan firman Tuhan  akan menjadi tidak disenangi, bahkan menjadi musuh bagi dunia ini, ditinggalkan oleh para sahabat. Namun kita harus memiliki prinsip bahwa hal yang terpenting adalah bukan Allah yang meninggalkan kita, karena kita sudah dibenarkan oleh Kristus, dan  jika kita senantiasa hidup benar maka tangan Tuhan akan senantiasa menyertai hidup kita.

Ada tiga hal dari peristiwa di Ziklag yang patut kita renungkan dan garis bawahi :
1.
Orang benar bukan semakin bebas dari persoalan, tapi orang benar akan terus mengalami ujian-ujian.
Semakin Tuhan membenarkan kita, semakin ujian itu datang bertubi-tubi dalam hidup kita, ibarat emas yang harus mengalami pemurnian melalui penyaringan dan pembakaran-pembakaran untuk mendapatkan kadar emas yang diinginkan.
Pada 1 Samuel 30:2 dikatakan bahwa semua orang ditawan namun tidak seorangpun dibunuh. Ayat ini berarti tangan Tuhan masih mencengkeram orang-orang benar, mereka hanya ditawan ini berarti ada proses yang harus kita hadapi, jika berkatmu atau keluargamu di tawan oleh kuasa kegelapan maka ini waktunya kita mengandalkan kuasa dari Tuhan sehingga apa yang ditahan oleh kuasa kegelapan yang seharusnya menjadi milik kita dikembalikan oleh Allah  bahkan dalam jumlah berlipat ganda.
2.
Jangan mencari kambing hitam jika kita mengalami pencobaan.
Mencari kambing hitam tidak akan menyelesaikan masalah, kita harus berani mengambil sikap agar Tuhan menguji dan menyelidiki hati kita, karena yang menguji kita adalah Bapa kita sendiri, dimana seorang bapak pada saat menguji anaknya untuk hidup benar maka dia tidak akan berniat menjatuhkan dan membinasakan anaknya, tidak akan dibiarkannya sang anak jatuh tergeletak dan tidak bisa bangun lagi. 
3.
Disaat kondisi terjepit, kita bukan lari dari Tuhan tapi berlari cari Tuhan
Kita harus mendorong jiwa kita untuk berharap dengan Tuhan, karena berharap pada Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Dalam 1 Samuel 30:6 dikatakan seluruh rakyat hendak melempari Daud dengan batu, sehingga Daud dalam kondisi sangat terjepit, tapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan Allahnya. Oleh karena itu, disaat kita mengalami pencobaan yang begitu berat, kita harus ingat bahwa Bapa adalah Allah yang tidak pernah tidur
Allah adalah Bapa yang mengasihi kita, ia tidak pernah memandang siapa kita karena orang salah perlu dibenarkan, orang berdosa perlu dibenarkan. Jika masalah saat ini bertubi-tubi datang karena kita bersalah / berdosa katakan pada Tuhan bahwa kita butuh pembenaran Tuhan, kita butuh  hidup di hadapan Tuhan, dan jika pengakuan itu datang maka pemulihan akan terjadi, karena hanya orang yang benar dan  yang berharap pada Tuhan akan mendapatkan pembelaan Tuhan

TUHAN PEMBELAKU



Pdm.Markus Bastian Mangare

Ringkasan Kotbah tanggal  21 Agustus 2016   



Orang yang dibela oleh Tuhan adalah orang yang senantiasa berserah kepada Tuhan, hidupnya bergantung sepenuhnya pada Tuhan, bukannya menyerah namun melakukan apa yang menjadi bagian kita dan menyerahkan kepada Tuhan hal yang tidak mampu kita lakukan, jangan kita melakukan apa yang menjadi bagian Tuhan dan tidak mendikte Tuhan.



Orang yang selalu berserah bisa diistilahkan sebagai “Ze ra” yang dalam bahasa Ibrani dapat diartikan sebagai benih (kata kiasan untuk keturunan). Seperti dalam Yesaya 30:23-24, satu pengertian dapat kita tarik yakni bahwa  benih yang bagus akan menghasilkan hasil yang bagus, dan untuk menghasilkan benih atau bibit berkualitas unggul ada suatu proses yang harus dilalui. Begitu pula dengan kehidupan manusia, seringkali dalam hidup kita selalu menginginkan hal-hal yang serba enak dan ideal terjadi dalam hidup kita, namun Tuhan menginginkan kita untuk bertumbuh dan menghasilkan, tentunya proses yang harus dilalui untuk bisa bertumbuh dan menghasilkan itu tidak akan selalu enak dan sesuai bagi keinginan kita. Oleh karena itu Tuhan akan senantiasa memberikan sesuatu yang baru, pengalaman yang baru, tidak memberikan hal yang monoton dalam hidup kita. Pengalaman-pengalaman baru itu yang akan membuat kita terus bertumbuh. Dalam hal ini, Tuhan mau iman kita naik ke level yang lebih tinggi.



Hakim-Hakim 13:1 menceritakan mengenai kondisi Orang Israel yang dijajah oleh orang Filistin. Pada masa itu hiduplah seorang keturunan Caleb bernama Manoa. Orang tuanya menamainya Manoa yang berarti benih agar dia memiliki keturunan yang banyak, namun diceritakan dalam firman bahwa yang terjadi adalah kebalikan dari namanya, Manoa justru memiliki istri yang mandul dan tidak memiliki anak. Hal tersebut merupakan masalah besar yang tidak dapat diselesaikan dengan kekuatan manusia, namun Manoa percaya kepada Tuhan dan berserah diri kepada Allah sehingga Allah berkenan kepadanya dan memberikan  mujizat  kepada  Manoa  sehingga   mengandunglah  istrinya  dan   melahirkan Simson yang akan membela bangsa Israel terhadap orang Filistin.



Berikut ini hal-hal yang dapat kita teladani dari Manoa untuk mendapat pembelaan Tuhan :
1.
Manoa memelihara kekudusan hidupnya.

Karena Allah adalah Kudus, kita hanya dapat datang kepada Tuhan jika kita menjaga kekudusan hidup kita, karena hidup dalam kekudusan adalah panji-panji yang harus kita bawa untuk mendapat membelaan Tuhan.
2.
Manoa mau diajar oleh Tuhan

Untuk mau mengalami pertumbuhan iman, kita harus mau dibentuk oleh Tuhan, rela dan mau belajar kepada Tuhan sebagai guru agung kita, kita adalah murid-murid-Nya. Dalam Hakim-hakim 13:15 jika kita membiarkan diri kita dibentuk oleh Tuhan dan mempersembahkan pelayanan kita yang terbaik bagi-Nya, maka Allah akan berkenan, kita akan dapatkan restu dari Allah, berkat dari Allah dan kita senantiasa akan dicintai dan dicari oleh-Nya.

Didalam Keluaran 22:21-22 ada tiga ciri orang yang dibela Tuhan:
1.
Tuhan membela orang asing

Orang asing adalah orang yang bukan berasal dari tempat dimana dia berpijak sekarang ini. Kita ini adalah orang asing, karena kita berasal dari Kerajaan Surga, bukan kerajaan dunia ini. Jadi dunia ini sebetulnya bukanlah tempat kita, dan bukan tujuan akhir kita. Kita harus memiliki pola pikir bahwa kita ini adalah orang-orang pilihan Allah, bukan orang duniawi. Karena itu sebagai orang Kristen kita harus menjadi berbeda dengan dunia, dan bertingkahlaku sebagai mana layaknya anak Allah, bukan anak dunia.
2.
Tuhan membela janda miskin

Janda miskin diibaratkan sebagai orang yang senantiasa mengharapkan belas kasihan orang lain, begitu pula kita sebagai umat yang senantiasa bergantung kepada Tuhan dan senantiasa mengharapkan belas kasih dari Tuhan.
3.
Tuhan membela anak yatim

Anak yatim diibaratkan umat Kristen yang sebelum bertobat dia berorangtuakan iblis, namun setelah menjadi yatim piatu (dalam arti bertobat dan tidak berorangtuakan iblis lagi) dia pun diangkat anak oleh Yesus Kristus, Bapa yang sangat mengasihi.
Jadi sangat jelas disini bahwa untuk memperoleh penyertaan, campur tangan, dan pembelaan Tuhan, serta untuk masuk menjadi pribadi yang berkenan dan dikasihi-Nya. kita harus berkomitmen mengambil keputusan untuk senantiasa menjadi benih berkualitas unggul yang terus bertumbuh dengan melalui segala proses dan pengalaman-pengalaman baru yang sejalan dengan rancangan-Nya, sehingga kelak kita akan menghasilkan.

PRIBADI YANG SANGAT DIKASIHI OLEH TUHAN



Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal  14 Agustus 2016        

Proses penyertaan Tuhan dalam hidup manusia akan senantiasa diikuti pula dengan campur tangan dan pembelaan-Nya didalam setiap perkara di kehidupan manusia, sehingga dapatlah dikatakan suatu kebohongan besar apabila kita berkata kata bahwa kita ini adalah pribadi yang senantiasa dalam penyertaan Tuhan, menjadi anak Tuhan, namun disisi lain pada saat kita mengalami pergumulan-pergumulan hidup tidak satupun dari pergumulan tersebut mendapat jawaban dari Tuhan.

Terdapat hubungan antara ‘kairos’ dengan Bapa yang berdaulat yakni kita tidak dapat mendikte pribadi yang menciptakan kita, artinya kita tidak pernah meminta masalah datang kepada kita namun semua itu datang sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan Jadi jika kita menjadi pribadi  yang dikasihi oleh Allah maka bisa dikatakan kita memiliki nilai plus, ada perbedaan yang jelas jika pribadi lepas pribadi mengambil keputusan untuk lebih dekat kepada Allah, dan untuk masuk ke dalam rencana dan ‘kairos’ Allah, maka kitapun akan mengalami  percepatan-percepatan pemulihan yang datangnya dari Allah.

Apabila kita telah berkomitmen untuk masuk kedalam ‘kairos’ Tuhan, akan tampak adanya perbedaan dalam pola beribadah, pengiringan dan pelayanan kita kepada Allah,
Orang-orang dengan pola pikir kekristenan yang menganggap bahwa jika dirinya mati otomatis masuk surga, biasanya akan tampak santai didalam melakukan pelayanan dan ibadah. namun jika kita berpikir bahwa kita diberi kuasa untuk menarik hadirat Allah dalam hidup kita, maka otomatis pola beribadah, pengiringan kita kepada Tuhan akan berbeda karena ada kehausan, kelaparan yang teramat sangat dalam hidup kita akan hadirat Allah yang tidak dapat ditahan oleh siapapun dan oleh apapun. Hal tersebut akan membuat hati Allah penuh akan belas kasihan kepada kita, sehingga terciptalah ‘kairos’ yaitu suatu keadaan dimana Allah memberikan akses khusus (dan prioritas) kepada kita sehingga setiap doa, kerinduan, cita-cita serta harapan kita akan terwujudkan karena Allah akan senantiasa menyertai kita hingga kesudahan zaman.

Dalam Lukas 6:1-17 Tuhan memiliki rencana dalam setiap langkah kita, oleh karena itu jangan mudah putus asa jika mengalami peristiwa yang membuat hidupmu tidak nyaman dalam penderitaan karena masih ada pengharapan seperti yang telah dikatakan oleh firman, ada rencana Tuhan yang harus digenapi yaitu menyediakan umat yang layak bagi-Nya, karena rencana, kehendak, visi dan rancangan Tuhan atas kita telah ditenun dan dipersiapkan semenjak kita masih di dalam kandungan, setiap pribadi ciptaan-Nya adalah maha karya yang berpredikat limited edition, alias istimewa, yang tidak akan sama satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu jangan kita merasa sendirian, jangan pernah putus pengharapan karena ada satu pribadi yang memperhatikan, membela kita semenjak kita dalam kandungan ibu kita melebihi semua orang bahkan orang yang terdekat sekalipun dan membuktikan pembelaannya hingga selesai di kayu salib.

Dalam Pengkhotbah 8:12-13 telah dinyatakan ciri khas yang muncul dalam hidup orang-orang yang disertai dan dibela oleh Allah yaitu: takut dan hormat akan kehadiran Allah karena dengan takut dan hormat kepada Allah, kita akan senantiasa melakukan penyembahan kepada Allah, dalam kehidupan kita akan muncul kuasa, muncul roh yang senantiasa membuat hidup  kita  berbahagia.  Jadi  jika hidup  kita tidak bahagia,  berarti kita salah dalam  melakukan penyembahan, karena penyembahan harus kita tujukan pada satu Pribadi yaitu Yesus Kristus, yang dalam firman-Nya telah  berjanji bahwa orang yang takut akan hadirat Allah akan senantiasa berbahagia dan hidupnya dipelihara oleh Allah.

Sekarang, bagaimana agar kita dapat menjadi pribadi yang peka dalam mendengar kehadiran Tuhan :
1.
Senantiasa hidup dalam kekudusan dan senantiasa mengejar kekudusan.
2.
Berpuasa
3.
Menanamkan pola pikir dalam hidup untuk terus bertumbuh dan meningkatkan level pelayanan ke tingkat yang lebih tinggi
4.
Jika kita jatuh terus dalam dosa yang sama, maka ubah cara berdoa kita, mintalah kepada Tuhan untuk senantiasa memegang tangan kita.
Maka itu layaklah apabila kita merasa bangga dan meyakini diri sebagai sebagai anak Tuhan jika kita telah dapatkan jawaban-jawaban atas segala pergumulan dalam kehidupan kita. Karena jawaban dan campur tangan-Nya didalam setiap pergumulan kita itu merupakan indikator jelas betapa Tuhan sangat mengasihi kita.