Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal 07
Agustus 2016
Roma 8:31-39
Didalam menegakan panji-panji kemenangan Kristus, banyak keinginan
daging dalam hidup kita yang harus kita perangi sehingga kita memperoleh
kemenangan demi kemenangan dalam hidup.
Terkadang dalam memerangi keinginan daging tersebut kita tidak
mampu menghadapi segala sesuatunya dengan kekuatan kita sendiri, kita
memerlukan bantuan dan pertolongan dari Allah, dan salah satu bukti pertolongan
dan penyertaan Allah adalah PEMBELAAN
ALLAH, oleh karena itu untuk mendapatkan pembelaan Allah kita harus belajar
untuk menjadi anak-anak Tuhan yang:
1.
|
Rendah
hati.
Orang yang rendah hati adalah orang
yang terbuka dan apa adanya, dia tidak menggenakan topeng, dia tidak munafik.
|
2.
|
Tetap
bertekun dan percaya.
Ditengah kondisi yang serba tidak
menentu, janganlah kita berharap banyak kepada dunia jika ingin mengalami
pengalaman pribadi bersama Tuhan. Ketika Yesus menyuruh untuk bertolak ke
seberang berarti ada sesuatu yang ingin Tuhan bawa yaitu pengalaman pribadi
kita sebagai anak-anak Tuhan untuk mengalami secara pribadi kuasa Tuhan yang
menyertai langkah-langkah perjalanan kita.
|
Seperti halnya murid-murid Yesus, mereka adalah para nelayan yang
handal, mereka sudah terbiasa melihat danau yang sama setiap harinya, mereka
menjala dan memancing di danau yang sama. Namun tatkala Yesus menyuruh mereka
untuk bertolak ke seberang, seketika itu di pertengahan jalan air danau yang
semula tenang tiba – tiba menjadi bergelombang karena badai dan hendak menenggelamkan
perahu mereka, namun dalam terjangan badai yang begitu dahsyat dan nyaris
menenggelamkan perahu, Yesus tetap tidur dengan lelapnya. Dia tahu badai tidak
akan mampu menenggelamkan diri-Nya. Dan seharusnya para murid-Nya pun tahu
bahwa badai sebesar apapun tidak akan sanggup menenggelamkan perahu dengan
Yesus berada di dalamnya, apalagi karena Yesus sendiri yang menyuruh para
murid-Nya untuk bertolak ke seberang. Firman Tuhan katakan bukan badai yang
membuat Yesus terbangun, namun teriakan kecemasan dan teriakan murid-murid-Nya
yang sangat Dia kasihi.
Karena itu ketika badai menerpa hidup kita, kita harus meneladani
Yesus. Jika Tuhan memang telah memerintahkan kita untuk bertolak ke seberang,
kita harus percaya bahwa badai sebesar apapun tidak akan mengenggelamkan dan
menghentikan langkah kita. Maka dari itu untuk bisa merasakan penyertaan,
pertolongan dan pembelaan Tuhan dalam hidup kita, kita harus siapkan hidup kita
menjadi pribadi-pribadi yang sanggup merebut hati Tuhan karena orang yang
sanggup merebut hati Tuhan akan menjadi orang yang dicintai oleh Tuhan, dimana
kecintaan kita kepada Tuhan tidak bertepuk sebelah tangan karena Tuhan membalas
cinta kita.
Berikut beberapa hal yang bisa kita
lakukan agar kita menjadi pribadi yang dicintai oleh Allah:
1.
|
Tidak menduakan
Tuhan.
Kita telah ketahui bahwa Allah kita
adalah Allah yang pencemburu, Dia tidak mau ada allah - allah lain di hatimu.
Dia menginginkan kasihmu secara total. Dia tidak mau diduakan, oleh karena
itu sebaiknya kita lepaskanlah selingkuhan hati kita. Lepaskan kecintaan kita
terhadap segala sesuatu yang melebihi kecintaan kita terhadap Allah.
|
2.
|
Menjadi pribadi penyembah Tuhan.
Dengan menjadi pribadi penyembah
Allah maka kecintaan kita terhadap Yesus akan semakin mendalam. Kita akan
memiliki kerinduan yang mendalam untuk senantiasa memuji Allah karena Allah
bertahta di dalam pujian. Didalam pujian pula kita akan merasakan hadirat
Allah, dan merasakan perjumpaan secara pribadi dengan Allah.
|
Dalam Alkitab di sebutkan bahwa tanda kehadiran Allah di tengah
bangsa Israel adalah Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian merupakan tempat
perjumpaan Allah dengan umat-Nya dan ditempatkan di dalam ruang maha kudus
di dalam Bait Allah. Orang yang hendak
bertemu dengan Allah harus menguduskan dirinya dan mempersembahkan korban
diatas mezbah Tuhan. Namun saat ini kita boleh datang ke hadirat Allah kapan
saja, karena kita telah ditebus oleh darah Yesus, darah anak Domba yang tidak
bercacat cela.
“Diatas tabut berjanjian
yang terbuat dari Emas Murni yang ditempa”, pernyataan ini mengandung makna
bahwa jika kita ingin datang ke dalam hadirat Allah, kita harus mempersiapkan
beberapa hal:
1.
|
Motivasi dan
kualitas hidup yang benar di mata Tuhan
Mempersiapkan motivasi kita untuk
datang ke gereja, bahwa kita datang ke gereja untuk memberi yang terbaik bagi
Tuhan dan membiarkan firman Tuhan menempa dan membentuk hidup kita.
|
2.
|
Menyiapkan hati
yang terbaik untuk Tuhan
Hidup kita adalah tabut perjanjian,
hati yang baik akan memancarkan kehidupan, sehingga otomatis Allah akan
memberikan pembelaan dan penyertaan-Nya.
|
3.
|
Kesepakatan
Jika kita perhatikan sosok makhluk bersayap yang
disebut Kerubim, pada mereka terdapat sayap yang menyatu. Hal ini mengandung
makna kesepakatan hati antar umat Allah yang berbeda namun saling melengkapi
untuk melayani Tuhan, hubungan antar jemaat diibaratkan sebagai satu tubuh
dan Yesus sebagai kepalanya.
|
Demikianlah panji-panji kemenangan
Kristus harus senantiasa kita tegakkan dan kibarkan didalam kancah peperangan
kehidupan ini sehingga kemenangan demi kemenangan yang gilang gemilang
menjadi milik kita
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar