SHALOM...
SALAM SUKACITA...!!
SALAM PEMULIHAN...!!
SALAM KEMENANGAN...!!

MEREBUT HATI TUHAN



Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal  07 Agustus 2016        

Roma 8:31-39
Didalam menegakan panji-panji kemenangan Kristus, banyak keinginan daging dalam hidup kita yang harus kita perangi sehingga kita memperoleh kemenangan demi kemenangan dalam hidup.
Terkadang dalam memerangi keinginan daging tersebut kita tidak mampu menghadapi segala sesuatunya dengan kekuatan kita sendiri, kita memerlukan bantuan dan pertolongan dari Allah, dan salah satu bukti pertolongan dan penyertaan Allah adalah PEMBELAAN ALLAH, oleh karena itu untuk mendapatkan pembelaan Allah kita harus belajar untuk menjadi anak-anak Tuhan yang:

1.
Rendah hati.
Orang yang rendah hati adalah orang yang terbuka dan apa adanya, dia tidak menggenakan topeng, dia tidak munafik.
2.
Tetap bertekun dan percaya.
Ditengah kondisi yang serba tidak menentu, janganlah kita berharap banyak kepada dunia jika ingin mengalami pengalaman pribadi bersama Tuhan. Ketika Yesus menyuruh untuk bertolak ke seberang berarti ada sesuatu yang ingin Tuhan bawa yaitu pengalaman pribadi kita sebagai anak-anak Tuhan untuk mengalami secara pribadi kuasa Tuhan yang menyertai langkah-langkah perjalanan kita.

Seperti halnya murid-murid Yesus, mereka adalah para nelayan yang handal, mereka sudah terbiasa melihat danau yang sama setiap harinya, mereka menjala dan memancing di danau yang sama. Namun tatkala Yesus menyuruh mereka untuk bertolak ke seberang, seketika itu di pertengahan jalan air danau yang semula tenang tiba – tiba menjadi bergelombang karena badai dan hendak menenggelamkan perahu mereka, namun dalam terjangan badai yang begitu dahsyat dan nyaris menenggelamkan perahu, Yesus tetap tidur dengan lelapnya. Dia tahu badai tidak akan mampu menenggelamkan diri-Nya. Dan seharusnya para murid-Nya pun tahu bahwa badai sebesar apapun tidak akan sanggup menenggelamkan perahu dengan Yesus berada di dalamnya, apalagi karena Yesus sendiri yang menyuruh para murid-Nya untuk bertolak ke seberang. Firman Tuhan katakan bukan badai yang membuat Yesus terbangun, namun teriakan kecemasan dan teriakan murid-murid-Nya yang sangat Dia kasihi.

Karena itu ketika badai menerpa hidup kita, kita harus meneladani Yesus. Jika Tuhan memang telah memerintahkan kita untuk bertolak ke seberang, kita harus percaya bahwa badai sebesar apapun tidak akan mengenggelamkan dan menghentikan langkah kita. Maka dari itu untuk bisa merasakan penyertaan, pertolongan dan pembelaan Tuhan dalam hidup kita, kita harus siapkan hidup kita menjadi pribadi-pribadi yang sanggup merebut hati Tuhan karena orang yang sanggup merebut hati Tuhan akan menjadi orang yang dicintai oleh Tuhan, dimana kecintaan kita kepada Tuhan tidak bertepuk sebelah tangan karena Tuhan membalas cinta kita.

Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan agar kita menjadi pribadi yang dicintai oleh Allah:
1.
Tidak menduakan Tuhan.
Kita telah ketahui bahwa Allah kita adalah Allah yang pencemburu, Dia tidak mau ada allah - allah lain di hatimu. Dia menginginkan kasihmu secara total. Dia tidak mau diduakan, oleh karena itu sebaiknya kita lepaskanlah selingkuhan hati kita. Lepaskan kecintaan kita terhadap segala sesuatu yang melebihi kecintaan kita terhadap Allah.
2.
Menjadi pribadi penyembah Tuhan.
Dengan menjadi pribadi penyembah Allah maka kecintaan kita terhadap Yesus akan semakin mendalam. Kita akan memiliki kerinduan yang mendalam untuk senantiasa memuji Allah karena Allah bertahta di dalam pujian. Didalam pujian pula kita akan merasakan hadirat Allah, dan merasakan perjumpaan secara pribadi dengan Allah.

Dalam Alkitab di sebutkan bahwa tanda kehadiran Allah di tengah bangsa Israel adalah Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian merupakan tempat perjumpaan Allah dengan umat-Nya dan ditempatkan di dalam ruang maha kudus di  dalam Bait Allah. Orang yang hendak bertemu dengan Allah harus menguduskan dirinya dan mempersembahkan korban diatas mezbah Tuhan. Namun saat ini kita boleh datang ke hadirat Allah kapan saja, karena kita telah ditebus oleh darah Yesus, darah anak Domba yang tidak bercacat cela.

“Diatas  tabut berjanjian yang terbuat dari Emas Murni yang ditempa”, pernyataan ini mengandung makna bahwa jika kita ingin datang ke dalam hadirat Allah, kita harus mempersiapkan beberapa hal:

1.
Motivasi dan kualitas hidup yang benar di mata Tuhan
Mempersiapkan motivasi kita untuk datang ke gereja, bahwa kita datang ke gereja untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan dan membiarkan firman Tuhan menempa dan membentuk hidup kita.
2.
Menyiapkan hati yang terbaik untuk Tuhan
Hidup kita adalah tabut perjanjian, hati yang baik akan memancarkan kehidupan, sehingga otomatis Allah akan memberikan pembelaan dan penyertaan-Nya.
3.
Kesepakatan
Jika kita perhatikan sosok makhluk bersayap yang disebut Kerubim, pada mereka terdapat sayap yang menyatu. Hal ini mengandung makna kesepakatan hati antar umat Allah yang berbeda namun saling melengkapi untuk melayani Tuhan, hubungan antar jemaat diibaratkan sebagai satu tubuh dan Yesus sebagai kepalanya.
Demikianlah panji-panji kemenangan Kristus harus senantiasa kita tegakkan dan kibarkan didalam kancah peperangan kehidupan ini sehingga kemenangan demi kemenangan yang gilang gemilang menjadi milik kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar