Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal 28 Agustus 2016
Hidup kita itu tidak pernah lepas dari
pergumulan, dan salah satu pergumulan yang senantiasa kita alami adalah
mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidup. Oleh karena itu, yang terpenting
adalah bagaimana kita mengalami pembelaan Tuhan di tengah kesulitan hidup
kita.
Dalam 1
Samuel 30:1-6 dikisahkan bahwa
Daud yang saat itu baru pulang bersama pengikutnya mendapati kampung
halaman mereka di Ziklag telah dibakar habis oleh orang Amalek. Para istri beserta anak laki-laki dan
perempuan mereka ditawan, pada saat
itu Daud beserta pengikutnya menangis hingga dikatakan sampai mereka tidak
kuat lagi menangis.
Daud adalah pribadi yang berkenan di mata
Allah, karena Daud senantiasa melakukan hal yang benar di hadapan Allah. Namun
orang yang benar dan berkenan di hadapan Allah pun tetap mengalami
kesulitan-kesulitan dalam hidupnya, hanya saja dapat kita lihat bahwa orang
yang benar pasti mendapatkan pembelaan-pembelaan dari Allah. Dalam kasus
Daud, sebelum pembelaan itu terjadi, dia harus melalui suatu proses yaitu mengalami kesulitan-kesulitan dalam
hidupnya, dan level kesulitan yang dihadapinya semakin hari semakin meningkat,
hingga posisinya terjepit, namun Daud tidak pernah hilang pengharapan kepada
Allah.
Jika
Daud diizinkan mengalami kesulitan-kesulitan, begitu pulalah dengan kita. Pada
saat kita memutuskan menjadi anak Allah, permasalahan dan pergumulan kita
bisa jadi bukan semakin sedikit, namun bertambah banyak. Kita tak bisa
berharap bahwa dengan melakukan kebenaran maka dunia akan mencintai kita,
namun yang sering terjadi adalah sebaliknya, permasalahan dan pergumulan kita
akan semakin banyak, semakin menyesakkan serta menghimpit kita, terlebih lagi
ada kecenderungan bahwa orang yang melakukan firman Tuhan akan menjadi tidak disenangi, bahkan menjadi
musuh bagi dunia ini, ditinggalkan oleh para sahabat. Namun kita harus
memiliki prinsip bahwa hal yang terpenting adalah bukan Allah yang
meninggalkan kita, karena kita sudah dibenarkan oleh Kristus, dan jika kita senantiasa hidup benar maka
tangan Tuhan akan senantiasa menyertai hidup kita.
Ada tiga hal dari peristiwa di Ziklag yang patut kita renungkan dan
garis bawahi :
|
|
1.
|
Orang benar bukan semakin bebas dari persoalan, tapi orang benar akan
terus mengalami ujian-ujian.
Semakin Tuhan membenarkan kita, semakin
ujian itu datang bertubi-tubi dalam hidup kita, ibarat emas yang harus
mengalami pemurnian melalui penyaringan dan pembakaran-pembakaran untuk
mendapatkan kadar emas yang diinginkan.
Pada 1
Samuel 30:2 dikatakan bahwa semua orang ditawan namun tidak seorangpun
dibunuh. Ayat ini berarti tangan Tuhan masih mencengkeram orang-orang benar,
mereka hanya ditawan ini berarti ada proses yang harus kita hadapi, jika
berkatmu atau keluargamu di tawan oleh kuasa kegelapan maka ini waktunya kita
mengandalkan kuasa dari Tuhan sehingga apa yang ditahan oleh kuasa kegelapan
yang seharusnya menjadi milik kita dikembalikan oleh Allah bahkan dalam jumlah berlipat ganda.
|
2.
|
Jangan mencari kambing hitam jika kita mengalami pencobaan.
Mencari
kambing hitam tidak akan menyelesaikan masalah, kita harus berani mengambil
sikap agar Tuhan menguji dan menyelidiki hati kita, karena yang menguji kita
adalah Bapa kita sendiri, dimana seorang bapak pada saat menguji anaknya
untuk hidup benar maka dia tidak akan berniat menjatuhkan dan membinasakan
anaknya, tidak akan dibiarkannya sang anak jatuh tergeletak dan tidak bisa
bangun lagi.
|
3.
|
Disaat kondisi terjepit, kita bukan lari dari Tuhan tapi berlari cari
Tuhan
Kita harus
mendorong jiwa kita untuk berharap dengan Tuhan, karena berharap pada Tuhan
tidak akan pernah mengecewakan. Dalam 1
Samuel 30:6 dikatakan seluruh rakyat hendak melempari Daud dengan batu,
sehingga Daud dalam kondisi sangat terjepit, tapi Daud menguatkan
kepercayaannya kepada Tuhan Allahnya. Oleh karena itu, disaat kita mengalami
pencobaan yang begitu berat, kita harus ingat bahwa Bapa adalah Allah yang
tidak pernah tidur
|
Allah adalah Bapa yang mengasihi kita, ia
tidak pernah memandang siapa kita karena orang salah perlu dibenarkan, orang
berdosa perlu dibenarkan. Jika masalah saat ini bertubi-tubi datang karena
kita bersalah / berdosa katakan pada Tuhan bahwa kita butuh pembenaran Tuhan,
kita butuh hidup di hadapan Tuhan, dan
jika pengakuan itu datang maka pemulihan akan terjadi, karena hanya orang
yang benar dan yang berharap pada
Tuhan akan mendapatkan pembelaan Tuhan
|
SHALOM...
SALAM SUKACITA...!!
SALAM PEMULIHAN...!!
SALAM KEMENANGAN...!!
SALAM SUKACITA...!!
SALAM PEMULIHAN...!!
SALAM KEMENANGAN...!!
ZIKLAG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar