SHALOM...
SALAM SUKACITA...!!
SALAM PEMULIHAN...!!
SALAM KEMENANGAN...!!

ZIKLAG




Pdt. I Gusti Gede Sugiharta S.Th
Ringkasan Kotbah tanggal  28 Agustus 2016   

Hidup kita itu tidak pernah lepas dari pergumulan, dan salah satu pergumulan yang senantiasa kita alami adalah mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidup. Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana kita mengalami pembelaan Tuhan di tengah kesulitan hidup kita.

Dalam 1 Samuel 30:1-6 dikisahkan bahwa  Daud yang saat itu baru pulang bersama pengikutnya mendapati kampung halaman mereka di Ziklag telah dibakar habis  oleh orang Amalek.  Para istri beserta anak laki-laki dan perempuan  mereka ditawan, pada saat itu Daud beserta pengikutnya menangis hingga dikatakan sampai mereka tidak kuat lagi menangis.

Daud adalah pribadi yang berkenan di mata Allah, karena Daud senantiasa melakukan hal yang benar di hadapan Allah. Namun orang yang benar dan berkenan di hadapan Allah pun tetap mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidupnya, hanya saja dapat kita lihat bahwa orang yang benar pasti mendapatkan pembelaan-pembelaan dari Allah. Dalam kasus Daud, sebelum pembelaan itu terjadi, dia harus melalui suatu proses  yaitu mengalami kesulitan-kesulitan dalam hidupnya, dan level kesulitan yang dihadapinya semakin hari semakin meningkat, hingga posisinya terjepit, namun Daud tidak pernah hilang pengharapan kepada Allah.

 Jika Daud diizinkan mengalami kesulitan-kesulitan, begitu pulalah dengan kita. Pada saat kita memutuskan menjadi anak Allah, permasalahan dan pergumulan kita bisa jadi bukan semakin sedikit, namun bertambah banyak. Kita tak bisa berharap bahwa dengan melakukan kebenaran maka dunia akan mencintai kita, namun yang sering terjadi adalah sebaliknya, permasalahan dan pergumulan kita akan semakin banyak, semakin menyesakkan serta menghimpit kita, terlebih lagi ada kecenderungan bahwa orang yang melakukan firman Tuhan  akan menjadi tidak disenangi, bahkan menjadi musuh bagi dunia ini, ditinggalkan oleh para sahabat. Namun kita harus memiliki prinsip bahwa hal yang terpenting adalah bukan Allah yang meninggalkan kita, karena kita sudah dibenarkan oleh Kristus, dan  jika kita senantiasa hidup benar maka tangan Tuhan akan senantiasa menyertai hidup kita.

Ada tiga hal dari peristiwa di Ziklag yang patut kita renungkan dan garis bawahi :
1.
Orang benar bukan semakin bebas dari persoalan, tapi orang benar akan terus mengalami ujian-ujian.
Semakin Tuhan membenarkan kita, semakin ujian itu datang bertubi-tubi dalam hidup kita, ibarat emas yang harus mengalami pemurnian melalui penyaringan dan pembakaran-pembakaran untuk mendapatkan kadar emas yang diinginkan.
Pada 1 Samuel 30:2 dikatakan bahwa semua orang ditawan namun tidak seorangpun dibunuh. Ayat ini berarti tangan Tuhan masih mencengkeram orang-orang benar, mereka hanya ditawan ini berarti ada proses yang harus kita hadapi, jika berkatmu atau keluargamu di tawan oleh kuasa kegelapan maka ini waktunya kita mengandalkan kuasa dari Tuhan sehingga apa yang ditahan oleh kuasa kegelapan yang seharusnya menjadi milik kita dikembalikan oleh Allah  bahkan dalam jumlah berlipat ganda.
2.
Jangan mencari kambing hitam jika kita mengalami pencobaan.
Mencari kambing hitam tidak akan menyelesaikan masalah, kita harus berani mengambil sikap agar Tuhan menguji dan menyelidiki hati kita, karena yang menguji kita adalah Bapa kita sendiri, dimana seorang bapak pada saat menguji anaknya untuk hidup benar maka dia tidak akan berniat menjatuhkan dan membinasakan anaknya, tidak akan dibiarkannya sang anak jatuh tergeletak dan tidak bisa bangun lagi. 
3.
Disaat kondisi terjepit, kita bukan lari dari Tuhan tapi berlari cari Tuhan
Kita harus mendorong jiwa kita untuk berharap dengan Tuhan, karena berharap pada Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Dalam 1 Samuel 30:6 dikatakan seluruh rakyat hendak melempari Daud dengan batu, sehingga Daud dalam kondisi sangat terjepit, tapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan Allahnya. Oleh karena itu, disaat kita mengalami pencobaan yang begitu berat, kita harus ingat bahwa Bapa adalah Allah yang tidak pernah tidur
Allah adalah Bapa yang mengasihi kita, ia tidak pernah memandang siapa kita karena orang salah perlu dibenarkan, orang berdosa perlu dibenarkan. Jika masalah saat ini bertubi-tubi datang karena kita bersalah / berdosa katakan pada Tuhan bahwa kita butuh pembenaran Tuhan, kita butuh  hidup di hadapan Tuhan, dan jika pengakuan itu datang maka pemulihan akan terjadi, karena hanya orang yang benar dan  yang berharap pada Tuhan akan mendapatkan pembelaan Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar